Permainan merupakan salah satu media bimbingan
dan konseling dalam menghadapi konseli, khususnya terhadap anak karena
terkadang anak tidak mampu mengatakan tetapi dapat menunjukkan dalam
perilakunya.
Play therapy merupakan suatu teknik terapi yang dilakukan untuk menghadapi
konseli, utamanya yang mengalami gangguan mental seperti phobia, anxiety, trauma, underconvidence,
child abuse, alcoholics & addicts, child victims of incest,
allergies,stuttering. Dengan teknik tertentu dan tujuan tertentu untuk
membantu konseli menuju ke arah kebahagiaan.
Permainan dalam bimbingan dan konseling dapat dipakai dalam :
1.
Situasi
krisis ( korban gempa bumi, tsunami, angin ).
2.
Panti
sosial.
3.
Rehabilitasi.
Ada beberapa manfaat bermain bagi anak-anak antara lain:
1. Melalui permainan, anak akan memperoleh
informasi lebih banyak sehingga pengetahuan dan pemahamannya lebih kaya dan
lebih mendalam. Bila informasi baru ini ternyata beda dengan yang selama ini
diketahuinya, anak mendapat pengetahuan yang baru. Dengan permainan struktur
kognitif anak lebih dalam, lebih kaya dan lebih sempurna.
2. Bermain merupakan “laboratorium bahasa” buat
anak-anak. Di dalam bermain, anak-anak bercakap-cakap dengan teman yang lain,
berargumentasi, menjelaskan dan meyakinkan kosakata yang dikuasai anak-anak
dapat meningkat karena mereka menemukan kata-kata baru.
3. Agar dapat melakukan permainan, seorang anak
harus mengerti dan dimengerti oleh teman-temannya, karena permainan, anak-anak
dapat belajar bagaimana mengungkapkan pendapatnya, juga mendengarkan pendapat
orang lain
4. Ada tawa, senyum dan ekspresi kegembiraan lain
dalam bermain. Kegembiraan yang dirasakan bersama mengarah pada kestabilan
emosi anak.
5. Dengan bermain seorang anak dapat
mengembangkan kemampuan motorik, seperti berjalan, berlari, melompat, bergoyang
mengangkat, menjinjing, melempar, menangkap, memanjat, berayun dan
menyeimbangkan diri. Selain itu, anak dapat belajar merangkai, menyusun,
menumpuk, mewarnai dan menggambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar